Komponen Utama Curtain Wall (CW)

Curtain wall terdiri dari berbagai komponen yang saling bekerja untuk menciptakan sistem fasad yang ringan, kedap cuaca, dan tahan lama. Berikut adalah bagian-bagian utamanya beserta fungsi masing-masing:


1. Rangka (Frame) Aluminium

  • Fungsi: Sebagai struktur utama penyangga panel pengisi (kaca, ACP, dll.).
  • Bagian-bagian:
    • Mullion Vertikal: Elemen rangka vertikal yang membentang dari lantai ke lantai. Berfungsi sebagai tulang punggung utama curtain wall dan menyalurkan beban angin ke struktur bangunan.
    • Transom Horizontal: Elemen rangka horizontal yang menghubungkan mullion. Berfungsi sebagai dudukan panel kaca dan memperkuat keseluruhan struktur curtain wall.

Kelebihan aluminium:

  • Ringan tapi kuat
  • Tahan korosi
  • Mudah dibentuk dan dipasang

2. Panel Pengisi (Infill Panels)

  • Fungsi: Sebagai pelapis atau permukaan curtain wall yang terlihat dari luar.
  • Jenis-jenis panel:
    • Kaca (Tempered / Laminated): Umumnya digunakan untuk tampilan transparan atau reflektif. Bisa ditambah fitur Low-E untuk efisiensi energi.
    • Aluminium Composite Panel (ACP): Untuk bagian yang tidak transparan, biasanya sebagai variasi tampilan atau pelindung mekanis.
    • Panel Logam atau Batu Tipis: Untuk efek arsitektural khusus, seperti batu alam yang ringan.

3. Sealant dan Gasket

  • Fungsi: Menjaga agar air, udara, dan debu tidak masuk ke dalam bangunan melalui celah-celah panel.
  • Komponen:
    • Sealant (biasanya silikon): Dioleskan pada sambungan antar panel atau antar rangka untuk mencegah kebocoran.
    • Gasket karet EPDM (Ethylene Propylene Diene Monomer): Dipasang di antara frame dan panel kaca untuk penahan tekanan angin dan air serta peredam getaran.

4. Spacers dan Thermal Break

  • Spacers: Digunakan untuk menjaga jarak antar panel kaca pada sistem double glazing agar tercipta ruang hampa atau gas inert (argon/krypton) yang meningkatkan insulasi termal.
  • Thermal Break: Komponen insulasi (biasanya plastik atau polimer khusus) yang ditempatkan di dalam frame aluminium agar tidak menghantarkan panas dari luar ke dalam bangunan. Ini penting untuk mencegah kondensasi dan menjaga efisiensi energi.

5. Bracket dan Anchor (Konektor ke Struktur Bangunan)

  • Fungsi: Menghubungkan curtain wall ke struktur utama gedung seperti balok atau kolom.
  • Jenis-jenis:
    • Anchor Brackets: Menopang berat vertikal dan beban lateral akibat angin atau getaran.
    • Adjustment Plate / Sliding Bracket: Memungkinkan toleransi pemasangan dan pergerakan dinamis (misalnya akibat pergeseran struktur atau gempa ringan).

6. Drainase dan Ventilasi

  • Fungsi: Mengalirkan air hujan atau kondensasi yang mungkin masuk ke dalam sistem curtain wall.
  • Sistem:
    • Weep Holes: Lubang kecil yang memungkinkan air keluar dari dalam sistem.
    • Pressure Equalization Chamber: Ruang udara untuk mengatur tekanan dan mencegah air masuk akibat perbedaan tekanan luar-dalam.

Kesimpulan

Curtain wall adalah sistem kompleks yang terdiri dari berbagai komponen teknis—rangka aluminium, panel pengisi, sealant, gasket, dan sistem penopang—yang bekerja sama menciptakan fasad bangunan yang ringan, tahan cuaca, estetis, dan efisien. Memahami setiap komponen penting dalam curtain wall sangat krusial dalam proses desain, pemilihan material, hingga instalasi di lapangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More Articles & Posts